Kamis, 27 Maret 2008

Jalan kami masih panjang

Oleh: Pandong *

Tarik....tarik....suara teriakan beberapa orang disamping mobil Hiline double gardan terperosok di jalan yang terjal dan licin...seorang laki-laki dengan tubuh pendek dan gempal menghampiri seorang pemuda yang tinggi besar.


Ya...macam ni la nasib kami tiok hari bang...setiok hari hujan , kami susah nak keluar ..(seperti ini la nasib kami tiap hari bang, setiap hari hujan, kami susah masuk keluar dari kampung ini). Laki-laki yang bertumbuh pendek dan gempal tersebut adalah Tafrizal. kepala desa batu kerbau dan pemuda yang tinggi tersebut adalah Dasrul direktur eksekutif AILInst.

Mobil tersebut akhirnya mundur dari terjalnya dan licinnya jalan yang akan dilaluinya.
Bang tolong sebarkan kerikil yang dipinggir jalan ini ke jalan yang licin... Teriakan bang man, sopir mobil KKI-Warsi tersebut. Lantas dengan gesitnya Tafrizal mengajak yang tadinya penumpang mobil, termasuk Datuk Rasyid seorang tokoh masyarakat dan mantan kepala desa. Ketika jalan tersebut telah ditaburi dengan kerikil, dengan gas penuh sopir menegndarai mobil mendaki bukit dengan terbanting kekiri dan kekanan. Tetapi dengan pengalaman bang man yang sejak tahun 1999 menempuh jalan ke desa batu kerbau ini, bukit tersebut dapat ditaklukan.

Hal yang tidak begitu jauh berbeda dirasakan oleh Riko Abrianto staf lapangan AILInst. Dengan mengandarai sepeda motor GL Max mendaki bukit tersebut yang dibantu oleh seorang pemuda desa dari belakang, akan tetapi dipertengahan bukit motor tersebut terhenti seperti mobil tadinya.

Hahaha...tiba-tiba terdengar ketawa dari Tafrizal..: bang riko mesti punya teori, biaso la orang baru, belum tahu nian medan di dusun ko..tetapi dengan kesabaran dan ke-telatenan motor tersebut sampai diatas dengan bantuan pemuda desa tadi.

Perjalanan tersebut, dialami oleh tim sosialisasi program AILInst ketika melakukan sosialisasi pada pertengan November 2007 di desa batu kerbau. Perjalanan tim menuju desa batu kerbau dari pusat kota bungo memakan waktu lebih kurang 2 jam perjalanan dengan mobil, dengan jarak tempuh 45 KM, waktu tersebut tercapai kalau jalannya lancar, tanpa kejadian diatas.


Tetap semangat...
* Pandong : dalam program pengembangan hutan adat batu kebau dengan AILInst Jambi