Kamis, 27 Maret 2008

Musim Hujan Yang Membawa Hikmah

Oleh: Damsir Chaniago *

Hujan....hujan.....dan hujan lagi.........
Sepanjang bulan Januari ini masyarakat desa Lubuk Beringin mengeluhkan datangnya musim hujan, hampir sepajang hari cuaca kurang bersahabat dengan petani karet. Bila hari hujan baik malam mapun siangnya (pagi), kegiatan menyadap karet tidak dapat dilakukan, disamping akan menyebabkan getah karet menjadi encer karena bercampur air hujan juga dapat merusak batang pohon karet itu sendiri (dalam jangka waktu panjang dapat juga menyebabkan pohon karet akan mati).


Musim hujan merupakan saat-saat yang berat bagi petani karet, terutama bagi buruh sadap, dengan terhentinya sumber utama penghasil ekonomi rumah tangga, alternatif sumber ekonomi rumah tangga lainnya juga sulit. Dampaknya adalah akan terjadinya peningkatan jumlah hutang baik terhadap toke maupun cicilan terhadap LKM Dahlia, (bagi petani yang sedang mempunyai pinjaman di LKM Dahlia akan menunggak dalam mengembalikan pinjaman). Karena kondisi seperti ini, disamping untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, juga beban semakin berat yang harus di tanggung bagi petani yang mempunyai pengeluaran rutin lainnya seperti biaya sekolah/kuliah (bagi yang mempunyai anak sekolah), biaya kesehatan anggota keluarga (kalau ada anggota kelurag sakit), dana sosial (arisan, iyuran, sumbangan dll) belum lagi terhadap petani yang membeli motor dan peralatan elektronik secara kredit. Tidak terbayangkan berapa jumlah uang yang harus di keluarkan pada bulan januari ini.

Untuk meminjam kepada toke, tidak semua permintaan akan dikabulkan, tidak jarang toke berdalih dengan “sedang tidak ada uang, uang belum di bayarkan oleh toke Bungo (toke cina di Ma. Bungo) dll”. Alternatif yang sering di tempuh dengan mengadaikan tanahnya (kebun, sesap, sawah dll) kepada toke sebagai boroh pinjaman supaya di beri pinjaman dan itupun jauh lebih rendah dari harga/nilai boroh itu sendiri dan sering terjadi boroh ini terjual kepada toke karena pinjaman tidak mampu di lunasi.

Pada saat seperti ini, peran dan fungsi LKM Dahlia sangat terasa sekali manfaatnya baik bagi anggota LKM maupun masyarakat sekitar desa Lubuk Beringin. Dengan persyaratan dan administrasi yang sederhana bisa mengajukan permohonan pinjaman kepada LKM Dahlia namun kemampuannya dalam memberikan layanan pinjaman juga belum banyak, modal masih terbatas. Hampir setiap bulanannya selalu terjadi antrian permohonan pinjaman, penggurus bersama anggota harus menyeleksi bahan-bahan yang di terima mulai dari kelengkapan administrasi, jumlah yang di ajukan sampai sejarah masa lalu mereka dalam berhutang.

Berkah Hujan...

Datangnya musim hujan tidak selalu menakutkan bagi petani, pada musim hujan sekarang, sedikit membawa hikmah, petani cukup terbantu dengan datangnya musim buah-buahan (petai, durian, duku, bedaro/lengkeng lokal, mangga dll) walaupun tidak tergolong musim besar (durian) akan tetapi sebagian petani bisa menjualnya secara rutin kepada toke penggumpul. Lumayan juga, satu butir durian laku untuk di jual seharga Rp. 750, - 2.500, (tergantung besarnya buah durian). Tanda-tanda datangnya musim buah sebenarnya sudah terlihat pada musim kemarau dimana buah-buahan mulai berbunga, harapan ini semakin bertambah dengan datangnya lebah alam (sialang). Masyarakat mempunyai harapan untuk bisa menuianya di musim hujan (musim hujan ini) dan harapan ttelah menjadi kenyataan. Musim durian di desa lubuk beringin telah datang....................

Kepemilikan terhadap pohon durian dan aturan dalam pengumpulan buah durian yang masak sudah di atur secara turun temurun (adat istadat) yaitu secara komunal. Bebepa larangan yang masih tetap berlaku adalah menebang pohon durian yang masih produktif dan mengambil buah durian yang belum masak (mempermudo durian) kecuali untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti pengambilan kayu untuk pembangunan rumah dan sarana sosial desa lainnya dan itupun dilakukan secara selektif.
Lubuk Beringin, akhir Januari 2008

LKM Dahlia- Mitra SSS (Sumatra Suitanable Support)
Damsir Chaniago : Ketua BPD Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Propinsi Jambi