Rabu, 15 Februari 2012

Suku Anak Dalam di Dharmasraya “Diketahui tetapi tidak Diakui”

Dharmasraya- kegiatan kepedulian kepada Suku Anak Dalam atau lebih dikenal dengan orang Kubu oleh beberapa aktifis dari LSM PEDULI (Perkumpulan Dharmasraya untuk Keadilan Sosial) (9/12) beberapa waktu tengah berjalan, tepat didua titik lokasi di daerah Sungai Bulangan dan Sungai Jernih Nagari Bonjol Kecamatan Koto Besar. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan bantuan berupa sembako dan perlengkapan penunjang kebutuhan hidup, serta melakukan pendataan kondisi penghidupan, jumlah anggota keluarga dari beberapa kelompok tersebut.

Hal ini dilakukan atas dasar kepedulian terhadap komunitas masyarakat yang keberadaan diketahui oleh publik, sedangkan keberadaannya tidak perna diakui sebagaimana warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berhak mendapatkan perlakukan dan pengakuan yang sama dengan warga negara pada umumnnya.
Kegiatan ini sudah berjalan sejak bulan september 2011 dan ini masih dalam tahap awal dari kegiatan yang direncanakan kedepan oleh beberapa aktifis, dengan tujuan komunitas ini nanti mendapatkan ruang hidup yang layak, pendidikan, kesehatan dan mengajarkan mereka berbagai hal.

Menurut keterangan dari Pandong Spenra, SH, selaku Direktur Eksekutf LSM PEDULI saat mendata bersama Dharmasraya Ekspres dilokasi kemaren menuturkan, bahwa kelompok atau komunitas Suku Anak Dalam yang ada didaerah ini keseluruhannya bila dihitung per KK ada 15 KK yang terbagi menjadi tiga kelompok, “ yang ini 7 KK tepatnya di Sungai Jernih, kemudian di daerah Sungai Bulangan ada 5 KK dan kemudian di batang Bakur Jorong Padang Ilalang Nagari Banai kecamatan IX Koto 3 KK dengan total Jumlah mereka 60 Orang, jelasnya.

Rencana yang akan dilakukan, antara lain untuk memastikan wilayah hidup dan kehidupan mereka. Kalau wilayah kehidupan mereka sekarang merupakan ulayat dari ninik mamak, nanti kita akan mengkomukasikannya dengan pemangku ulayat. Jika wilayah hidup mereka ini masuk wilayah Perusahaan kami juga akan mengkomunikasikan dengan pihak tersebut, intinya akan melakukan segala upaya untuk memastikan wilayah hidup mereka tidak terganggu.

Secara bersamaan kita coba kembangkan tempat tinggal yang layak, program pendidikan, kesehatan dan lainnya. Dengan melakukan Hal-hal seperti itu, kami mungkin bisa melindungi hak-hak mereka dan supaya mereka memiliki penghidupan yang lebih layak nantinya “Ungkapnya. (aan)

(berita: Dharmasraya Ekspres 15/12/2012)